Sabtu, 30 Mei 2009

sistem bahan bakar suzuki shogun 110 cc

BAB III

KELENGKAPAN SISTEM BAHAN BAKAR

SUZUKI SHOGUN 110 CC

A. Sistem Aliran Bahan Bakar Suzuki Shogun

Bahan bakar merupakan suatu zat yang diperlukan untuk proses pembakaran. Pada Suzuki Shogun bahan bakar yang digunakan bensin murni atau premium, dalam hal ini aliran bensin dari tangki menuju ke ruang bakar silinder untuk siap melakukan proses pembakaran. Pengaliran bahan bakar motor bensin dapat dibedakan menjadi dua :

1. Sistem Pengaliran Bahan Bakar Sendiri

2. Sistem Pengaliran Bahan Bakar Tekan atau Pompa

Suzuki Shogun ’97 memakai sistem pengaliran bahan bakar sendiri, hal ini dapat dilihat dari letak tangki bahan bakar yang lebih tinggi dari engine serta tidak terdapatnya pompa bahan bakar.

Sebelum penyusun menjabarkan tentang bagian – bagian sistem bahan bakar perlu diperhatikan dahulu skema berikut ini :

Skema Aliran Bahan Bakar




Sumber : Suzuki Panduan Perawatan, 1995.

Tabel Skema Aliran Bahan Bakar

Dari skema diatas dapat dilihat bahwa awal aliran bahan bakar adalah dari tangki bahan bakar mengalir melalui pipa penyalur / fuel pipe dilanjutkan ke kran bensin tomatis disalurkan menggunakan pipa penyalur / fuel pipe menuju karburator. Dari karburator diteruskan ke ruang bakar dengan lebih dahulu melalui intake manifold. Gas sisa pembakaran di buang melalui knalpot / muffler ke udara bebas.

B. Sistem Bahan Bakar

Sistem pengaliran bahan bakar pada sepeda motor bertugas mengalirkan bahan bakar dari tangki keruang pembakaran melalui karburator.

Komponen- komponen dari sistem pengaliran bahan bakar pada sepeda motor meliputi :

- Tangki bahan bakar

- Saringan

- Selang

- Karburator

- Manifold

- Kran bahan bakar

Gambar 11. Sistem Pengaliran Bahan Bakar

1. Tangki Bahan Bakar

Tangki berfungsi untuk menampung bahan bakar yang selanjutnya dialirkan ke karburator. Tangki bahan bakar biasanya terbuat dari plat baja tipis dan dilapisi timah putih / hitam, yang berguna untuk mencegah timbulnya korosi. Dalam tangki terdapat seperator yang berfungsi mencegah goncangan bensin saat kendaraan berjalan karena goncangan bensin tersebut akan mempengaruhi aliran bensin ke karburator.

Tangki bensin sebaiknya selalu terisi penuh untuk menghindari terjadinya uap air yang mengembun pada saat dingin. Apabila tangki tidak terisi penuh, uap air yang terkandung di dalam udara akan mengembun, air tersebut akan berada di bagian bawah karena berat jenis air lebih besar dari bensin, akibatnya motor sukar dihidupkan dan tangki cepat berkarat. Tangki dibentuk dengan berbagai jenis disesuaikan dengan konstruksi sepeda motor oleh karena sepeda motor jenis shogun ini tidak menggunakan pompa bahan bakar maka letak tangki harus berada lebih tinggi dari karburator sehingga aliran bahan bakar akan lebih mudah masuk ke karburator

Gambar 12. Tangki Bahan Bakar

Pemeriksaan dan Perawatan

1). Keluarkan bensin dari tangki hingga habis

2). Periksa tangki dari kemungkinan retak, karatan / bocor

3). Periksa slang bensin dan baut – baut pengikat, slang bensin yang retak atau bocor harus segera diganti

4). Bersihkan air dan kotoran menggunakan bensin dan semprot dengan udara.

2. Saringan Udara

Udara yang masuk pada proses pembakaran pada ruang silinder harus bersih, karena itu pada motor harus dipasang saringan udara, umumnya jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda motor yaitu saringan udara jenis busa ( foam ).

Saringan udara jenis ini paling banyak digunakan karena konstruksinya sederhana, saringan udara harus selalu dalam keadaan bersih. Apabila kotor akan mengakibatkan terhambatnya aliran udara yang masuk ke karburator, sehingga campuran udara dan bensin menjadi kaya ( terlalu banyak bensin ). Pemakaian bensin menjadi boros.

Cara perawatan :

1). Lepas saringan udara

2). Periksa kondisi saringan udara, jika terlalu kotor dan rusak harus diganti yang baru.

3). Jika kondisi masih layak pakai, semprot saringan dengan pistol udara (air gun) agar kotoran dan debu yang menempel terlepas

4). Pasang kembali kerumah saringan udara.

3. Pipa Slang Bensin

Pipa bensin berfungsi menyalurkan bensin dari tangki ke saringan yang diteruskan ke karburator. Pipa bensin ada bermacam –macam. Ditinjau dari bahannya ada tiga macam, yaitu logam, plastik dan karet. Pipa bensin yang terlalu besar dan panjang akan menghambat aliran bensin. Pipa bensin perlu sering dilakukan pemeriksaan karena termasuk bagian utama pada sistem pengaliran bensin

Gambar 14. Slang Bahan Bakar Jenis Karet ( rubber)

Cara Perawatan dan Pemeriksaan :

1). Lepas semua slang dan klem bensin

2). Sumbat lubang – lubang saluran bensin / tampung bensin yang keluar setelah slang bensin dilepas.

3). Periksa keadaan slang dari keretakan, keausan dan kebocoran

4). Semprot slang menggunakan pistol air untuk membersihkan saluran

4. Saringan Bahan Bakar

Adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari tangki ke karburator sehingga bahan bakar yang telah tercampur dengan udara dikarburator lebih sempurna.

Elemen yang digunakan untuk menyaring bahan bakar pada sepeda motor bisanya terbuat dari rangkaian kawat halus / kawat kasa, diameter kawat ini sangat kecil ± 0,55 mm, sehingga penyaringan lebih sempurna.

5. Kran Bensin (fuel cock)

Kran bensin pada sepeda motor terdapat 2 tipe :

a. Kran bensin manual.

b. Kran bensin otomatis

Pada sepeda motor Suzuki Shogun menggunakan jenis kran bensin manual. Pada sepeda motor Suzuki Shogun tidak mempunyai pompa bahan bakar, dan memanfaatkan gravity untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke karburator oleh karena itu diperlukan untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar dan ini dilakukan oleh fuel cock

Fuel cock biasanya ditempatkan dibawah tangki bahan bakar, dan dapat diputar ke posisi ON (membuka), Off (menutup) atau RES (persediaan) ini dimaskudkan untuk mengontrol aliran bahan bakar dari tangki ke karburator.









Gambar 15. Posisi Kran Bensin Manual


Prinsip kerja dari berbagai posisi ini adalah :

“ON” bensin mengalir ke karburator (bahan bakar saat masih banyak ).

“RES” hal ini dilakukan karena bensin pada tangki tinggal sedikit (cadangan) dan pada posisi ini bensin cadangan akan mengalir

“OFF” pada kondisi ini bensin sama sekali tidak mengalir

6. Intake Manifold

Bentuk fisik intake manifold Suzuki Shogun adalah melengkung seperti serangga. Pada lubang inteke manifold harus benar – benar halus dengan tujuan agar gas dapat mengalir dengan lancar tanpa adanya hambatan. Besar lubang ini disesuaikan dengan kapasitas mesin dan besar lubang ventury pada karburator. Bahan untuk membuat intake manifold ini terbuat dari paduan aluminium yang dicor. Untuk lebih jelasnya lihat gambar.


7. Karburator

a.

Konstruksi karburator dan fungsinya.



Gambar 17. Konstruksi Karburator


1). Mangkok karburator (float chamber) fungsinya untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan.

2). Klep atau jarum pengapung (floater valve) fungsinya untuk mengatur masuknya bensin ke dalam mangkok karburator.

3). Pengapung (float) fungsinya mengatur agar tetapnya bahan bakar di dalam mangkok karburator.

4). Skep atau katup gas (throtle valve) fungsinya mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.

5). Pemancar jarum (main nozzle / neddle jet) fungsinya memancarkan bensin waktu motor di gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.

6). Jarum skep atau jarum gas (jet neddle) fungsinya mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada waktu motor di gas.

7). Pemancar besar atau induk (main jet) fungsinya memancarkan bensin waktu motor di gas full.

8). Pemancar kecil atau stationer (slow jet) fungsinya memancarkan bensin waktu langsung atau stationer.

9). Skrup gas (throtle srew), setelan posisi skep sebelum di gas.

10). Skrup udara atau baut udara (air screw) fungsinya mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bensin.

11). Katup cuk (choke valve) fungsinya menutup udara luar yang masuk ke karburator sehingga gas menjadi kaya, digunakan pada waktu start.

b. Prinsip Kerja Karburator

Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan (spray). Pada gambar diterangkan prinsip dari penyemburan. Sebagian akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vakum (tekanan dibawah atmosfir) terjadi di (b).

Perbedaan tekanan antara vakum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan semburan terjadi pada air di (b). berdasarkan proses ini, semakin cepat aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vakum yang terjadi (b), dan semakin banyak air yang disemburkan.




Gambar 18. Prinsip Kerja Karburator

1). Aturan kerja karburator

Bahan bakar dan udara dibutuhkan sesuai motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan dialirkan ke ruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja dengan aturan sebagai berikut :

· Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin.

· Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikain rupa tepat sesuai kecepatan mesin

· Merubah bensin menjadi partikel – pertikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan.

2). Campuran bahan bakar dan udara

Saat langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir, maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator ke dalam saluran pemasukan kemudian ke silinder.

Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit yang disebut venturi, aliran menjadi lebih deras dan menciptakan kevakuman pada bagian venturi tersebut. Pada titik tersebut dipasang saluran dimana bahan bakar disemprotkan, bahan bakar masuk, terpancar, membentuk partikel – pertikel kecil dan disemburkan.




Gambar 19. Proses Pengkabutan

Pada dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum sampai ke silinder telah dirubah menjadi uap secara sempurna dan membentuk campuran bahan bakar dan udara. Biasanya, saat proses peralihan dari cairan bahan bakar menjadi partikel (disemburkan) katup gas terbuka secara penuh dan putaran mesin pada kecepatan tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses penyemburan.

Ketika katup gas tertutup, berarti kecepatan mesin perlahan, aliran angin juga turun, maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel, dan partikel – partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak tersemburkan, dengan demikian pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi jenuh.

3). Menentukan Jumlah Udara Dalam Campuran Udara dan Bahan Bakar

Diantara periode waktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi akan banyak.



Gambar 20. Posisi Putaran


Bila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata bahwa pembakaran terjadi banyak kali, berindikasi bahwa volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi. Konsekuensinya, dengan meningkatkan dan menurunkan jumlah campuran bahan bakar yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik atau turun, dan kemampuan akan naik atau turun. Dalam kenyataannya, bila tuas gas diputar dan kabel tertarik sejauh perputaran gas bergerak, dan katup gas akan terbuka sejauh gerakan kabel tersebut. Kelebaran air pada karburator, memungkinkan lebih banyak campuran bahan bakar dan udara mengalir masuk, dan meningkatkan cepat putaran mesin. Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan menurunkan laju putaran mesin.

4). Perbandingan Campuran Udara dan Bensin

Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder dimampatkan, dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar campuran bahan bakar dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar. Dengan kata lain, bila terlalu banyak udara dalam campuran atau tidak cukup udara, campuran tidak akan terbakar. Dalam banyak masalah, proporsi antara udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam perbandingan berat. Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 15 : 1 berarti bahwa 1 gram bahan bakar dicampurkan dengan 15 gram udara.


Gambar 21. Perbandingan Campuran

a). Perbandingan campuran secara teori

Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbondioksida dan air. Bila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi teori, terdapat 1 gram bahan bakar untuk 15 gram dan proporsi ini 15 : 1 ini disebut perbandingan teori campuran.

b).

Batasan dimana pembakaran bisa terjadi



Gambar 22. Perbandingan Bahan Bakar dan Udara


c). Perbandingan campuran saat pengendaraan

· Saat mesin di start ( dingin ) 2 ~ 3 : 1 (choke dipergunakan ).

· Hangat 7 ~ 8 :

· Pada putaran stasioner (idling) 8 ~ 12 : 1

· Berjalan normal dengan beban ringan 15 ~ 17 : 1

· Beban berat 11~ 13 : 1

· Saat percepatan (tarikan) : bervariasi tergantung dari cara percepatan, tapi pasti tambah jenuh.

c. Tingkat kerja pada karburator :

1). Putaran stasioner ( lapangan) pada putaran ini udara mengalir ke penampungan bensin terus keluar melalui pilot jet di belakang katup gas besar kecilnya udara yang akan tergantung pada penyetelan baut udara. Saat itulah katup gas akan menutup saluran udara. Putaran stasioner sepeda motor ± 900 rpm. Penyetelan putaran setelan stasioner terlalu tinggi sepeda motor cenderung melompat saat kopling dibebaskan setelah start. Jika putaran stasioner terlalu rendah mesin cenderung mati jika kopling dibebaskan setelah start.


Gambar 23. Putaran Stasioner

2). Putaran Rendah

Diatas stasioner 0 atau ½ pada tingkatan ini karburator yang berpengaruh hanyalah coakan pada katup gas atau sket.




Gambar 24. Putaran Rendah

3). Putaran menengah

Diatas putaran 1/8 – 3/4 gas dan pada tingkatan ini karburator yang berpengaruh hanyalah coakan sket dan posisi tinggi jarum sketnya.

Gambar 25. Putaran Menengah

4). Putaran Tinggi

Pada putaran ini lubang jarum terbuka penuh karena katup gas terangkat maksimal. Bensin hanya tersemprot melalui lubang jarum sket sebab pada saat itu tekanan yang paling rendah terjadi pada ventury.




Gambar 26. Putaran Tinggi

d. Dasar – Dasar Karburator

Pada dasarnya, karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukan, sistem katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan cara berfungsinya. Biasanya karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya. Sebab setiap pembuat mempergunakan konstruksi yang jelas dan cara kerja, tapi karburator yang dipergunakan saat ini dapat dikatakan mempunyai keunggulan yang sama, sehingga sulit dibedakan.

1). Berdasarkan arah aliran

Karburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe) dan menghasilkan campuran bahan bakar udara, mengalirkannya ke silinder, karburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi pencampuran bahan bakar dengan udara. Ada dua tipe, pertama terpasang secara horisontal (horisontal draft) dan tipe lainnya adalah ke bawah (down draft).




Gambar 27. Posisi Ruang Ventury

Tipe horisontal dipakai di sepeda motor Suzuki Shogun, untuk mobil dibutuhkan semburan dan pemanfaatan gravitasi, untuk itu type down draft dipergunakan dan ini sangat tinggi efisiensinya. Sekarang pemanfaatan type down draft pada sepeda motor mulai populer.

2). Berdasarkan sistem tuas katup

Karburator dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi volume campuran bahan bakar dan udara yang dialirkan ke silinder. Katup yang mengatur volume campuran tersebut disebut katup gas (throttle valve) katup gas dibedakan menjadi dua, pertama adalah katup tipe piston (piston type) dengan posisi tegak lurus yang lain tipe kupu - kupu (butterfly throttle valve) yang berbentuk piringan yang bergerak membuka dan menutup sebagai penyesuai banyaknya campuran bahan bakar dan udara.




Gambar 28. Sistem Tuas Katup

Piston valve karburator secara langsung berfungsi merubah diameter ventury. Suzuki mempergunakan VM karburator yang dilengkapi dengan throttle valve. Tipe kupu – kupu dilengkapi venturi yang terpisah dan katup gas.

3). Berdasarkan jumlah saluran

Ada dua macam, karburator, yang pertama dengan tabung tunggal pada tubuh (body) karburator disebut tabung tunggal (single barrel) atau karburator satu tingkat (single stage) dan lainnya dengan dua tabung bekerja berbarengan disebut karburator dua tabung satu ditingkat. Pada sepeda motor Suzuki Shogun menggunakan sistem satuan tabung tunggal (single barrel).

Gambar 29. Jumlah Saluran Karburator

e. Konstruksi dan fungsi karburator

Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa macam karburator, salah satunya dipakai sesuai kegunaan dan baik untuk kondisi mesin.

Di Suzuki, karburator tipe VM dengan katup piston terutama dipakai pada mesin 2 (dua) langkah. Karburator tipe BS dengan katup tipe butterfly digunakan pada mesin 4 (empat) langkah.

1). Konstruksi dan fungsi karburator tipe VM

Pada tipe VM, saluran bahan bakar dan udara berubah tergantung sejauh mana katup gas terbuka, menghasilkan volume yang sesuai campuran bahan bakar dan udara dengan kerja kendaraan VM karburator menggunakan katup piston dengan rancangan posisi yang tegak lurus sesuai pergerakannya. Derasnya aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan oleh terbukanya katup gas.









Gambar 30. Konstruksi Karburator Type VM


a. Sistem choke

Normalnya, bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran pemasukan, silinder, ke bagian lain hingga terbakar. Saat mesin masih dingin, dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya, bila menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan karena kesulitan pengabutan sistem starter (choke) dilengkapi untuk mengatasi situasi tersebut.

1). Starter (choke)

Sistem starter dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter plunger (katup choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. Ketika katup gas tertutup, starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui elektrik atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh pada bagian fuel injection port.

Dengan sistem starter percampuran bahan bakar dan udara diatur oleh jet, campuran yang konstan dapat diperoleh dan penyalaan mesin dapat dilakukan dengan mudah. Dengan catatan, saat choke dioperasikan, katup gas tidak berfungsi. Seperti gambar dibalik ini.




Gambar 31. Posisi Starter

2). Choke otomatis

Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakkan untuk menarik kabel dan membuka starter plunger (katup choke), tapi ada satu sistem mekanis yang berfungsi secara otomatis choke otomatis dapat dipakai di beberapa bentuk kegunaan. Disini kita akan melihat PTC tipe pemanas yang dipakai oleh Suzuki.

· PTC tipe pemanas

PTC adalah mekanisme choke tipe pemanas, aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnet dialirkan ke bagian pemanas pada PTC yang terbuat dari keramik. Panas yang terjadi membuat thermowax mengembang dan mengaktifkan starter plunger. Akibatnya terjadi suatu aliran penyemburan yang bervariasi.

PTC : (Positive Temperature Coefficient)






Gambar 32. Choke Tipe Pemanas


· Ketika mesin dingin thermowax mengkerut sebagai respon dari naik / turun temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (starter punger).




Gambar 33. Choke Kondisi Mesin Dingin

· Mesin hidup, magnet berfungsi sebagai pembangkit listrik, PTC berfungsi, katup choke terdorong ke bawah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat besarnya yang mengakibatkan saluran choke terbuka.




Gambar 34. Posisi Choke Mesin Hidup

· PTC terus menghasilkan panas, thermowax mengembang sepenuhnya starter plunger tertekan ke bawah, saluran choke tertutup sepenuhnya.

b. Sistem pilot (sistem langsam)

Dari putaran langsam ke kecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka celah antara jet needle (jarum) dan nedle jet (saluran) kecil. Juga karena putaran rendah, vakum yang terjadi sangat lemah / terbatas sehingga tidak terjadi aliran pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot sistem.

Ada dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang penggunaan satu lainnya tergantung pada karakter mesin. Yang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection port). Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimana saluran bypass berada sebagi lubang / saluran kedua (two-hole-type). Sebagian besar yang menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil.


Gambar 35. Plat Single Hole

1). Tipe lubang tunggal

Dari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot jet dan diatur oleh pilot air srew dan dicampur dengan udara, menghasilkan campuran yang jenuh disemburkan melalui pilot out let. Kemudian dicampur oleh sedikit udara, dari saluran utama, menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi jalan mesin, kemudian dialirkan ke silinder. Jenuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke mesin tergantung dari banyaknya putaran pada pilot air srew.

2). Sistem cepat

Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan menengah sampai tinggi. Saat katup gas terbuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan bahan bakar terhisap melalui jet needle. Tipe VM karburator dilengkapi dengan pilot sistem dan main sistem yang berdiri sendiri – sendiri.

Main sistem dapat dalam dua cara : pertama bleed type dan yang kedua adalah premary type, yaitu jenis yang digunakan pada Susuki Shogun.


Gambar 36. Pengakabutan Sistem Cepat

Premary type

Tidak terdapat lubang saluran udara pada neddle jet. Udara dari air jet diatur oleh celah yang terbentuk antara jet neddle dan neddle jet premary choke dirancang untuk menghindarkan keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi semburan pada mesin.


Yang terjadi sesuai posisi katup gas

· Lebar terbukanya katup gas(1/8 ~1/4)

Bahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara neddle jet dan jet neddle yang dibentuk bulat.






Gambar 39. Posisi Jet Neddle

Terhadap Neddle Jet


Gambar 40. Jarak Cutaway Pada Katup Gas


Jarum berbentuk meruncing, menjadi lebih lebih lurus di bagian ujungnya melekat pada katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu juga celah yang terjadi yang berfungsi sebagai saluran bahan bakar. Suatu potongan (cutaway) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi vakum yang berpengaruh pada neddle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar yang ditarik untuk dikabutkan saat katup gas terbuka pada lebar ini (1/8 ~ 1/4) jumlah bahan bakar sangat tergantung pada besarnya potongan (derajat) katup gas, celah antara jet needle dan needle jet, dan faktor kombinasi keseluruhannya.

· Terbukanya katup gas (1/4 ~ 3/4 )

Pada posisi katup gas seperti ini, efektivitas cutaway sangat sedikit aliran bahan bakar tergantung dari ukuran main jet dan celah yang terjadi antara jet needle dan needle jet.

· Terbukanya katup gas ¾ ~ terbuka penuh

Bila katup gas terbuka sejauh ini, hampir sepenuhnya terbuka, mesin membutuhkan out put yang maksimum. Kebetulan bahan bakar ditentukan oleh jet needle dan needle jet tapi yang pokok adalah oleh besarnya mein jet dan main air jet.

·

Posisi katup gas dan sistem yang aktif

Gambar 41. Posisi Katup Gas

3). Mekanisme pelampung

Kerja pelampung adalah mempertahankan tinggi bahan bakar pada ruang pelampung ketika mesin berjalan, melalui pergerakan katup jarum, pelampung, dan fungsi bagian lainnya. Ruang pelampung pada karburator tipe VM terletak tepat dibawah ruang percampuran, dan mengusahakan gangguan sekecil mungkin pada kemampuan kerja mesin saat kendaraan miring atau saat akselerasi. Ketika sejumlah bahan bakar mengalir dan masuk ruang pelampung membuat pelampung mengambang, mengakibatkan jarum katup pelampung (needle valve) melekat rapat pada posisinya (valve seat) dan menghentikan aliran bahan bakar. Saat mesin berjalan dan bahan bakar terpakai mengakibatkan terjadinya celah antara ujung katup jarum dengan dudukannya ( valve seat ) maka bahan bakar dapat mengalir lagi melalui celah tersebut.


Gambar 42. Posisi Pelampung

Ada dua macam tipe pelampung : pertama rangkaian dari dua pelampung kedua pelampung yang berdiri sendiri – sendiri terpisah dari pemegangnya, yang lain terdiri dari pelampung tunggal yang mana pelampungnya terpisah. Ruang pelampung dihubungkan dengan udara luar untuk menjaga tekanan udara dalam ruang tersebut sama dengan tekanan udara luar, sehingga bahan bakar dapat terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan berjalan, katup jarum dilengkapi dengan jarum didalamnya untuk mempertahankan tinggi permukaan bensin agar tetap stabil. Pada sepeda motor Suzuki Shogun menggunakan sistem pelampung jenis tunggal.




Gambar 43. Tipe Pelampung Single